Attitude : Tidak ada alasan untuk tidak beribadah
“Jika kamu terus ‘membaca’, maka kamu tidak akan menemukan waktu senggang untuk tidak melakukan hal baik”. Barang kali itulah kalimat yang tepat bagi seorang guru di SMK Nurul Abror Al-Robbaniyin, Bpk. Rifki Bahauddin, MM.
Waktu senggangnya adalah peluang untuk kebermanfaatan bagi semua, lebih-lebih waktu produktifnya. Pada saat tulisan ini diketik, semua Pejabat Struktural di SMK Nurul Abror Al-Robbaniyin sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, Waka TU sedang mempersiapkan kegiatan pendataan nominasi yang akan dihadapi di bulan Oktober mendatang, Operator juga sedang sibuk dengan laptop yang di layar monitornya semua pegawai sudah tau pasti ada logo yang tidak asing “DAPODIK”, “A-GTK JATIM”, wakasis juga sedang sibuk melakukan zoom meeting dengan dosennya pada jenjang doktoral S3, serta semua staf juga sedang sibuk melakukan tugasnya membantu para wakil kepala sekolah, sementara ada 3 printer yang tetap khas dengan suaranya sedang beroperasi mencetak dokumen-dokumen SMK NAA, juga ada sound system yang mendengungkan sholawat menemani para pegawai di SMK NAA melakukan pekerjaannya.
Lain cerita dengan Pak Rifki Bahauddin, MM. Beliau yang selesai dengan tugasnya sebagai Guru Produktif AKL dan Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Masyarakat mulai terlihat agak risau dengan rokoknya di ruang khusus rokok, sepertinya menghisap rokok tidak membuatnya cukup tenang, beliau kemudian mencari-cari hal yang bisa dilakukan. Maka dilihatlah kaca yang sebenarnya sudah dibersihkan oleh pihak kebersihan sekolah tapi masih sedikit berdebu. Tidak berselang lama beliau beranjak dari tempat duduknya dan mulai mencari perlengkapan pembersih kaca dan dengan santai namun pasti sedikit demi sedikit kaca sebagai penyekat ruang di kantor SMK NAA mulai bersih cemerlang.
“Nah, kalo sudah bersih begini kan semua menjadi lega, Pak Mahfud.” Begitu ‘celetuknya’ kepada saya yang sedang menulis tentang kegiatan beliau sementara beliau sendiri tidak tau jika sedang menjadi objek pembahasan di tulisan saya. Yang kemudian saya jawab saja dengan kalimat, “Iya, semoga Pak Rifki tetap dan makin disayang istri dan mertua, bisa nambah anak dan istri”. Yang kemudian tawa menganganya yang khas menyambut jawaban saya.
Sekali lagi, attitude sebagai kemampuan interpersonal yang dimiliki Bpk. Rifki Bahauddin, MM. mengingatkan saya tentang filosofi waktu. Bahwa waktu tidak akan berjalan ke belakang, jika saat ini kau menanam kebaikan maka itulah yang kau tuai esok.